Hanya Mimpi

Malam Minggu ini, hujan deras mengguyur kota. Orangtua ku sedang pergi keluar dan hanya diriku seorang dirumah. 

"BUSET, KENAPA TOBIO GANTENG BANGET SIH?" teriakku histeris. 

Nama ku Dyaria, aku suka sekali menonton anime terlebih lagi jika itu adalah serial anime. Perhari nya, aku dapat menonton hingga 20 episode lebih. Jika aku sedang bosan, terkadang aku menonton ulang anime kesukaanku yaitu Haikyuu seperti saat ini.

"Andai ku hidup sebagai karakter di anime Haikyuu, pasti akan sangat menyenangkan dapat bertemu dengan Tobio setiap harinya" ucapku sambil menyentuh layar laptop.

DUARRR

Setelah ku berucap seperti itu, petir menyambar di luar dan menghasilkan suara yang menggelegar. Refleks, ku memejamkan mata dan menutup telinga dengan tanganku.

...

"Hei Yari-chan, apakah kau baik-baik saja?" Samar-samar ku mendengar suara yang familiar di depan ku. 

Ku membuka mata dan menyikirkan tangan dari telingaku. Aku ternganga melihat pemandangan di depan ku. 

"Eh hah loh, Shimizu?" ucapku tergagap. 

Entahlah apa yang terjadi, tetapi di depan ku ada seorang perempuan yang ku kenal. Shimizu Kiyoko namanya, ia merupakan siswi kelas 3 yang menjabat sebagai manajer klub bola voli laki-laki Karasuno.

"Aduh Yari-chan, ku sudah bilang jangan memanggilku dengan nama depan ku. Aku maluu," ucap Shimizu, mukanya memerah. Ia mundur ke arah sebelahku.  

"Ah maaf Kiyoko-san, iya aku baik-baik saja" Aku sekarang paham apa yang terjadi saat ini, aku telah masuk ke dimensi lain. 

"Syukurlah kalau begitu" Ia pun menatap catatan nya.

Aku melihat ke sekeliling, saat ini aku sedang berada di gymnasium. Di tengah lapangan, terlihat anggota klub bola voli sedang bertanding satu sama lain. Aku benar-benar senang karena ini terlihat sangat nyata, aku senang karena aku dapat berada disini, tetapi aku juga menyadari bahwa...

"Ini hanyalah mimpi" gumamku. 

"Huh, apa kau bilang sesuatu?" tanya Shimizu, ia menoleh kepadaku. 

"Ah tidak, bukan apa-apa" aku mengelak. 

Ia hanya mengangguk dan kembali menatap catatan nya, aku pula kembali melihat pertandingan. Ada seseorang yang mencuri perhatian ku,  Tobio Kageyama. Tobio, ia merupakan siswa kelas 1 yang posisi nya adalah setter. Ketampanan dan sikap nya lah yang membuat ku terpesona dengan nya. 

...

"AWAAAS" 

Lamunanku terbuyar, terlihat bola voli melayang ke arah ku dengan cepat. 

'DUG'

Bola voli tersebut mengenai kepala ku keras sekali. Aku terbaring di lantai. 

"Yari-chan!" Suara itu, suara yang sangat kusukai. Itu suara Tobio, kulihat dia berlari ke arah ku. 

Terasa kepalaku pusing sekali, mataku berkunang-kunang, dan aku tak sanggup bangun. Tiba-tiba, aku merasakan tubuhku terasa ringan seperti di gendong oleh seseorang. Samar-samar ku melihat yang menggendong ku adalah...

"Tobio," aku pun pingsan.

...

Aku terbangun. Yang kulihat di depan ku saat ini hanyalah laptop. Ku melihat sekeliling, ini adalah kamarku. 

"Huft, ternyata benar itu hanyalah mimpi" aku menghela nafas dan menatap laptop yang didepan ku. 

Laptop tersebut masih menyala, tetapi film nya ter-pause. Di layar, Tobio seperti melihatku dan tersenyum. 

...

Tamat

Comments